Singapura nama resminya Republik Singapura, adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung
Malaya,
137 kilometer (85 mil) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat
keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran
penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.
Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang
beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari Cina, Melayu, India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang
asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari
sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara
paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.
Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura
adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur
pada saat itu. Setelah merdeka, investasi
asing langsung dan
usaha pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi
Perdana Menteri Dr. Goh
Keng Swee membentuk
ekonomi Singapura saat ini.
Economist Intelligence Unit dalam "Indeks
Kualitas Hidup"
menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan
kesebelas di dunia. Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga
memiliki angkatan bersenjata yang maju. Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun
2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan
pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010. Salah satu aspek yang paling luar biasa dari
Singapura adalah sifat penduduknya yang kosmopolitan, sebuah keuntungan alami
dari posisi geografisnya yang strategis maupun keberhasilan komersialnya.
Dibangun oleh Thomas Stamford Raffles sebagai sebuah pusat perdagangan pada
tanggal 29 Januari 1819, kota kecil tepi laut Singapura segera menarik para
imigran dan pedagang dari negeri Tiongkok, India, Indonesia, Semenanjung
Malaya, dan Timur Tengah.
Tertarik dengan masa depan yang lebih
baik, para imigran datang dengan membawa budaya, bahasa, adat istiadat, dan kebiasaannya
sendiri. Perkawinan silang dan perpaduan budaya turut berperan dalam
memengaruhi keragaman budaya yang kemudian terbentuk dalam masyarakat Singapura
dari berbagai aspek, sehingga menjadikan warisan budaya yang beragam dan
dinamis. Di akhir abad ke-19, Singapura menjadi salah satu kota paling
kosmopolitan di Asia, dengan kelompok etnis utama dari kaum Tionghoa, Melayu,
India, Peranakan, dan Eurasia. Saat ini, etnis Tionghoa merupakan etnis
mayoritas, yaitu 74,2% dari total populasi Singapura, sementara penduduk awal
negeri ini – 13,4% adalah etnis Melayu. Etnis India sebanyak 9,2%, dan
3,2% sisanya berasal dari Eurasia, Peranakan, dan etnis lainnya. Singapura juga
banyak dihuni oleh kaum ekspatriat, dengan hampir 20% dari mereka adalah para pekerja
‘kerah biru’ bukan warga tetap yang berasal dari Filipina, Indonesia, dan
Bangladesh. Sebagian sisa dari populasi ekspatriat tersebut termasuk para
pekerja ‘kerah putih’ yang datang dari berbagai negara, seperti Amerika Utara,
Australia, Eropa, RRC, dan India.
Sebagai cerminan dari paduan budaya
yang dimilikinya, Singapura mengadopsi satu bahasa untuk mewakili semua dari
empat etnis atau kelompok ‘ras’ yang utama. Empat bahasa resmi dalam konstitusi
Singapura adalah bahasa Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Namun, sebagai
pengakuan atas status etnis Melayu sebagai masyarakat pribumi di Singapura,
bahasa nasional Singapura adalah Bahasa Melayu. Keberadaan bahasa-bahasa
lainnya, khususnya bahasa Melayu dan Tionghoa, tentunya berpengaruh terhadap
jenis bahasa Inggris yang digunakan di Singapura. Pengaruh ini terutama tampak
dalam bahasa Inggris informal, sebuah bahasa sehari-hari yang berbasiskan
bahasa Inggris yang dikenal secara umum sebagai Singlish. Sebagai lambang
identitas bagi banyak warga Singapura, bahasa tersebut mew akili sebuah bentuk bahasa campuran
yang mencakup kata-kata dari bahasa Melayu, juga Mandarin dan India.
Hampir semua orang di Singapura dapat
berbicara lebih dari satu bahasa, dan banyak yang mampu berbicara dalam tiga
hingga empat bahasa. Sebagian besar anak-anak di Singapura tumbuh dalam dua
bahasa sejak kecil, dan mereka pun mempelajari bahasa lain saat mereka tumbuh
dewasa. Dengan mayoritas populasi yang mampu membaca dan menulis dalam dua
bahasa, bahasa Inggris dan Mandarin merupakan bahasa yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sementara bahasa Inggris merupakan bahasa utama
yang diajarkan di sekolah, anak-anak di Singapura juga mempelajari bahasa ibu
mereka untuk memastikan agar tetap tersambung dengan akar budaya mereka. Di
antara dialek bahasa Tionghoa yang berbeda-beda, bahasa Mandarin dijadikan
sebagai bahasa utama etnis Tionghoa dibandingkan bahasa lainnya seperti Hokian,
Tiociu, Kanton, Hakka, Hainan, dan Fuchow. Sebagai bahasa kedua yang paling
banyak digunakan di antara etnis Tionghoa di Singapura, penggunaan bahasa
Mandarin meluas setelah dimulainya kampanye Speak Mandarin di tahun 1980 yang
membidik etnis Tionghoa. Di tahun 1990-an, upaya-upaya lebih digalakkan untuk
membidik kalangan etnis Tionghoa yang berpendidikan bahasa Inggris.
Jelajahilah berbagai kawasan budaya
dan landmark keagamaan di pulau ini, serta kenali lebih dekat masyakarat
multikultural di Singapura. Apakah Anda bergabung dengan sebuah tur atau
menjelajahi Singapura sendiri, Anda pasti akan menemukan peninggalan sejarah
yang menarik, keberagaman budaya yang berva riasi,
dan gaya hidup warga Singapura yang unik selama kunjungan Anda ke negara kota
ini. Cerita Singapura negara kaya dan serba bersih bisa jadi hanya
mitos. Pengakuan warga Singapura adalah bukti, meski tidak terekspose karena
dibungkam oleh diktator keluarga Lee Kuan Yew. Foto-foto kemiskian di Singapura
tersebar luas dan selalu disangkal oleh penguasa. Namun kaum oposisi dan
generasi internet Singapura sudah sangat sadar bahaya dan fakta kemiskinan.
Sayangnya negara mungil itu dikenal sangat tertutup. Sehingga sulit mempercayai
keterangan resmi pemerintah. Karena penguasa tertutup sering bohong
menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi di negerinya. Biasanya “homeless”
hanya dianggap sebagai problem perumahan.
Kehidupan politik masih
serupa jaman Orde Baru Indonesia: pers dibungkam, punya UU Anti subversi
untuk menangkap lawan tanpa pengadilan, Pemilu dikatakan curang, partai oposisi
hanya pajangan. Juga sangat tertutup tentang informasi keuangan dengan negara
lain sehingga tidak bersedia tandatangani “tax-treaty” karena akan membuka borok-borok keuangan negara
kecil tersebut dalam urusannya dengan negara tetangga Indonesia, Malaysia,
Thailand, Philipina. Jika tax treaty dijalankan bisa jadi gempar, diduga akan
terbongkar kecurangan Singapura terhadap negara tetangga. Pantaslah OCDC
memberikan “grey line” untuk negeri kecil tsb dalam hal transparansi finance
and banking.
Mengapa
Terjadi Kemiskinan ?
EMPO.CO, Singapura
- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menjelaskan mengenai kondisi
masyarakat miskin di negerinya pada Jumat, 18 Februari 2012. "Orang miskin
di Singapura tetap lebih beruntung dibandingkan dengan negara lain, sekalipun
Amerika Serikat," ujarnya. Pemerintah Singapura telah memastikan
kesejahteraan masyarakatnya, baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
"Hidup Anda tidak dimulai dari nol," kata Loong. Tahun ini Loong
menjanjikan bantuan perumahaan bagi keluarga yang berpendapatan rendah. Anggaran
perumahan ia ajukan secara khusus di parlemen. Sebanyak 80 persen penduduk
Singapura menghuni perumahan rakyat yang dibangun pemerintah.
Mayoritas orang yang menghuni perumahan rakyat juga
memiliki apartemen. Jaminan yang didapat oleh orang miskin Singapura merupakan
bukti keseriusan pemerintah untuk negara yang menjadi pusat ekonomi Asia itu.
Pemerintah berhasil menekan laju kemiskinan di titik terendah. CEO Relawan
Nasional Singapura, Laurence Lien, menggambarkan tempat tinggal masyarakat
miskin Singapura. "Memang benar, di sini tidak tergambar wajah
kemiskinan," ujarnya. Ia menambahkan, kondisi pemukiman rakyat miskin
tidak mengerikan seperti gambaran perkampungan kumuh yang ada di negara-negara
lain.
Selain itu, bantuan juga tersedia dalam bentuk pelayanan
sosial, baik bagi individu maupun keluarga miskin yang rentan terhadap
penyakit. Mereka yang membutuhkan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
bantuan kesehatan. Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah penduduk 4,8
juta jiwa. Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430 atau setara dengan Rp
373 juta. Sedangkan tingkat pengangguran negara ini adalah 2 persen.
Kemiskinan di Singapura Tumbuh dari
16 % pada tahun 2002 menjadi 28% pada tahun 2013. Menteri Sosial dan Keluarga Pembangunan Chan Chun
mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin menentukan garis kemiskinan di
Singapura .
- Tapi apa sebenarnya tingkat kemiskinan di
Singapura?
- Bagaimana itu berkembang selama 10 tahun terakhir
dan bagaimana hal itu akan terus tumbuh ?
- Bagaimana Singapura dibandingkan dengan
negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya dan negara-negara berpenghasilan rendah di daerah Asia Tenggara ?
Menurut sebuah studi baru oleh National University of ( NUS ) Departemen
Pekerjaan Sosial Singapura , " orang miskin yang bekerja di Singapura ...
didefinisikan sebagai seseorang yang berpenghasilan kurang dari setengah dari
pendapatan bulanan rata-rata warga Singapura , yang sekarang berdiri di S $
3.000. " Hal ini mirip dengan apa yang telah ditetapkan Bank Dunia sebagai
garis kemiskinan , yang " dapat ditetapkan pada 50 persen dari pendapatan
rata-rata negara atau konsumsi " . " Dengan demikian , garis
kemiskinan di Singapura akan menjadi seseorang yang memperoleh kurang dari S $
1.500 setiap bulan.
Dari Laporan Tahunan CPF pada tahun 2011 , di mana distribusi upah bulanan
Singapura yang terakhir yang tersedia ( pemerintah dihilangkan informasi ini
dari 2012 ) , 458.257 orang Singapura yang penghasilan kurang dari S $ 1.500
setiap bulan. Ini merupakan 26 % dari penduduk Singapura dan PR ( Grafik 1 ).

Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa 26 % orang Singapura yang hidup dalam kemiskinan di Singapura.
Tapi bagaimana telah tingkat
kemiskinan Singapura berubah
selama 10 tahun terakhir? Apakah itu selalu begitu
tinggi? Aku menatap statistik dari tahun 2002 (awal bahwa data
pembanding dapat ditemukan). Pada
tahun 2002, pendapatan rata-rata adalah
S $ 2.083, yang
berarti bahwa garis kemiskinan adalah
$ 1.000 pada tahun 2002.
Pada tahun 2002, ada 16%
dari Singapura yang diperoleh di bawah $ 1.000. Dengan demikian, Anda dapat melihat bahwa
kemiskinan telah tumbuh dari 16% pada tahun 2002 menjadi 26% pada tahun 2011 (Grafik
2).
Dari tahun 2002 sampai 2011, tingkat
kemiskinan meningkat sebesar 1
persen, rata-rata setiap tahun.
Fast forward ke tahun 2013, apakah itu berarti bahwa 28% orang Singapura yang hidup
dalam kemiskinan hari ini (Grafik 3)?
Saya ingin melihat
bagaimana kelas pendapatan lainnya juga telah berubah.
Pada tahun 2011, Singapura hidup dalam kemiskinan telah mendapatkan di bawah $ 1.500. Kelas menengah akan Singapura yang diterima antara $ 1500 dan $ 5.000. Dan Singapura berpenghasilan tinggi akan menjadi orang-orang yang berpenghasilan di atas $ 5.000. Pada tahun 2002, sejak Singapura yang hidup dalam kemiskinan telah mendapatkan di bawah $ 1.000, ini akan menjadi $ 500 kurang dari tahun 2011. Bekerja mundur, Singapura yang dapat dikategorikan dalam kelas menengah pada tahun 2002 akan mendapatkan antara $ 1.000 sampai $ 4.500 dan Singapura di berpenghasilan tinggi akan mendapatkan di atas $ 4.500.
Pada tahun 2011, Singapura hidup dalam kemiskinan telah mendapatkan di bawah $ 1.500. Kelas menengah akan Singapura yang diterima antara $ 1500 dan $ 5.000. Dan Singapura berpenghasilan tinggi akan menjadi orang-orang yang berpenghasilan di atas $ 5.000. Pada tahun 2002, sejak Singapura yang hidup dalam kemiskinan telah mendapatkan di bawah $ 1.000, ini akan menjadi $ 500 kurang dari tahun 2011. Bekerja mundur, Singapura yang dapat dikategorikan dalam kelas menengah pada tahun 2002 akan mendapatkan antara $ 1.000 sampai $ 4.500 dan Singapura di berpenghasilan tinggi akan mendapatkan di atas $ 4.500.
Jika Anda melihat Chart
5, Anda dapat melihat distribusi
kelas pendapatan pada
tahun 2002 dan 2011. Anda dapat melihat tidak
hanya memiliki Singapura yang
hidup dalam kemiskinan tumbuh, proporsi
berpenghasilan tinggi juga telah tumbuh. Namun, kelas
menengah telah menyusut sangat.
Sekali lagi, Anda dapat melihat bahwa dalam 10 tahun, 2002-2011, proporsi mereka dalam kategori berpendapatan tinggi telah tumbuh sebesar 10 persen. Fast forward ke 2013, apakah itu berarti bahwa proporsi Singapura hidup
dalam kemiskinan adalah 28%,
dan pada kelompok berpenghasilan tinggi telah berkembang menjadi
27% (Grafik 6).
Pada tingkat kemiskinan
meningkat di Singapura, akan kita lihat situasi
pada tahun 2025 adalah akan ada 40% dari
Singapura yang kemudian akan hidup dalam kemiskinan, dan 39% pada
kelompok berpenghasilan tinggi? Pada
saat itu, akan ada hanya menjadi 21%
dari Singapura di
kelas menengah (Grafik 7)?
Ketika ini terjadi, apakah itu berarti bahwa hampir 40% dari Singapura
akan hidup dalam
perbudakan ke seluruh Singapura,
dan pemerintah?.
Sudah, dua-pertiga
dari Singapura "merasa
mereka tidak akan mampu membayar untuk itu ekstra dalam
hidup" dan "dekat
dengan dua-pertiga juga mengatakan bahwa
mereka tidak akan mampu pembelian besar-tiket seperti
mobil, alat, furniture atau perbaikan rumah besar
"(Grafik 8).
Jika kesenjangan pendapatan terus di Singapura, berapa
banyak hal-hal buruk akan menjadi di Singapura?
Bagaimana jika kita membandingkan Singapura ke negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya, diukur dengan GDP per
kapita. Anda dapat melihat bahwa meskipun Singapura adalah negara terkaya di
dunia, kita benar-benar memiliki
tingkat kemiskinan tertinggi di antara
negara-negara berpenghasilan tinggi
(Grafik 9)!
Dan bagaimana jika kita membandingkan Singapura yang lain daerah Timur
dan negara-negara Asia Tenggara?
Anda dapat melihat bahwa Singapura
memiliki salah satu tingkat
kemiskinan tertinggi di antara mereka
(Bagan 10)!
Tidak hanya itu, meskipun Singapura
adalah negara berpenghasilan tinggi dan negara terkaya di dunia, angka kemiskinan kita setinggi
salah satu negara termiskin di dunia,
dan secara signifikan lebih tinggi
daripada negara-negara berpenghasilan menengah lain seperti China, Thailand dan Vietnam!
Ini mengerikan, bukan? Singapura
adalah negara terkaya di dunia,
pemerintah kita memiliki salah satu cadangan nasional tertinggi dan surplus di
dunia, dan kami memiliki cadangan
nasional per kapita tertinggi di dunia, tetapi kami memiliki proporsi tertinggi miskin di antara negara-negara maju dan negara-negara
di wilayah kami!
Salah satu alasan utama adalah juga karena pemerintah kita menghabiskan belanja publik paling tidak untuk Singapura, dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya (Grafik 11).
Salah satu alasan utama adalah juga karena pemerintah kita menghabiskan belanja publik paling tidak untuk Singapura, dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya (Grafik 11).
Yang juga menjelaskan mengapa kita memiliki ketimpangan pendapatan tertinggi di
antara negara-negara maju di
antara negara-negara maju, dan
salah satu yang tertinggi di dunia (Grafik
12).
Sebanyak 26 % Dari Singapura Tinggal Di bawah Garis Kemiskinan Di
Singapura, Menurut The Straits
Times, " Singapore ( pemerintah ) tidak mempertimbangkan memiliki garis
kemiskinan resmi , karena tidak akan sepenuhnya mencerminkan tingkat keparahan
dan kompleksitas persoalan yang dihadapi oleh masyarakat miskin , dan juga
dapat menyebabkan orang-orang di atas garis kehilangan bantuan”.
Menteri Sosial dan
Keluarga Pembangunan Chan Chun Nyanyikan pernah mengatakan bahwa , "
Sebuah garis kemiskinan tidak sepenuhnya mencerminkan tingkat keparahan dan
kompleksitas permasalahan yang dihadapi keluarga miskin , yang dapat mencakup
sakit , kurangnya perumahan atau hubungan keluarga yang lemah . Jika kita
menggunakan garis kemiskinan tunggal untuk menilai keluarga , kami juga risiko
'efek tebing ' , di mana orang-orang di bawah garis kemiskinan menerima segala
bentuk bantuan , sementara warga yang benar-benar membutuhkan lain di luar
garis kemiskinan dikecualikan . " Ini bukan pertama kalinya bahwa pemerintah telah
diminta apa garis kemiskinan kita . Pada tahun 2011 , ketika ditanya , Chan
Chun Nyanyikan pernah mengatakan bahwa , " Negara yang berbeda mengadopsi
pendekatan yang berbeda untuk membantu mereka yang membutuhkan , tergantung
pada situasi mereka sendiri yang unik . " Dia juga mengatakan bahwa , "
Negara-negara lain seperti Kanada tidak memiliki kemiskinan yang line, tetapi
mengadopsi ambang batas pendapatan , ditentukan dengan menggunakan data
pengeluaran keluarga , dalam membimbing penilaian mengenai kebutuhan rakyat itu
. ". Tapi apakah Anda tahu
bahwa meskipun Kanada tidak memiliki garis kemiskinan resmi , mereka memiliki
langkah-langkah yang sangat komprehensif lain dari kemiskinan ? Lihatlah ,
misalnya , pada Kemiskinan Tren Scorecard , di mana tren kemiskinan dipetakan
dalam berbagai cara ( Bagan 1 ) .

Bagan 1 : Kemiskinan Trends Scorecard

Bagan 1 : Kemiskinan Trends Scorecard
Tapi statistik tersebut
tidak jelas di Singapura . Dan pemerintah telah resistent terhadap mendekati
masalah kemiskinan. Chan Chun Sing juga mengatakan bahwa , " skema bantuan kami biasanya
mencakup persentil ke-20 bawah rumah tangga , dengan fleksibilitas untuk
melampaui jika keadaan keluarga patut mendapat pertimbangan . Pendekatan ini
memungkinkan kita untuk memberikan bentuk yang lebih bertarget dan disesuaikan
bantuan dengan hasil yang nyata bagi keluarga dan individu’
Tetapi jika kita
membandingkan Singapura ke negara-negara maju berpenghasilan tinggi lainnya (
Bagan 2 ) , kita dapat melihat bahwa bantuan publik dari US $ 1,79 diberikan
kepada individu per - hari sebenarnya jauh lebih rendah dari apa yang
didefinisikan sebagai kemiskinan di sebagian besar high- negara-negara
berpenghasilan dikembangkan, seperti di Swiss ( US $ 10,25 ) , Australia ( US $
8,02 ) , Jerman ( US $ 6,61 ) , Amerika Serikat ( AS $ 4,91 ) , Jepang ( $ 4,83
) , Korea Selatan ( US $ 2.15) . Bahkan jika dibandingkan dengan Hong Kong ,
garis kemiskinan US $ 5,77 secara signifikan lebih tinggi dari US $ 1,79 bahwa
pemerintah Singapura bersedia untuk menyediakan bagi masyarakat miskin
Apa Singapore adalah
memberikan kepada kami Singapura berpenghasilan rendah pada bantuan publik
sebenarnya mirip dengan apa yang menjadi garis kemiskinan negara-negara
berkembang lainnya , seperti Thailand US $ 1,71 , tetapi di mana biaya hidup
jauh lebih rendah . Apa ini berarti bahwa apa yang orang miskin di Singapura
diberikan cukup baik bagi mereka , tetapi jika mereka tinggal di negara
berkembang , di mana harga jauh lebih rendah . Jika demikian , ini akan menjadi
cukup bagi mereka di Singapura?
Dua masalah sehingga
muncul di sini . Pertama , adalah pemerintah meremehkan proporsi Singapura yang
hidup dalam kemiskinan di Singapura? Dan kedua , untuk Singapura yang menerima
bantuan keuangan , yang mereka menerima bantuan yang tidak memadai ? Dan akan
terlihat bahwa jawaban untuk kedua pertanyaan adalah tegas , ya .
Bahkan Hong Kong
Ditetapkan Untuk Membantu Masyarakat Miskin Dengan Setting A Garis Kemiskinan.
Jika kita melihat masyarakat yang
paling dekat dengan Singapura - Hong Kong - bulan lalu , mereka telah "
mengakui untuk pertama kalinya bahwa ia memiliki masalah kemiskinan yang cukup
besar dengan menyatakan bahwa 1,31 juta warganya adalah resmi miskin . "
The " garis kemiskinan untuk 2012 ( ditentukan ) menjadi 50 % dari
pendapatan rumah tangga bulanan rata-rata sebelum pajak dan kesejahteraan
transfer " , yang akan berarti bahwa 19,6 % dari penduduk Hong Kong yang
hidup di bawah garis kemiskinan.
Jadi , bahkan pemerintah
Hong Kong telah mengakui bahwa masalah kemiskinan ada , dan " telah (
dengan demikian ) telah bertekad untuk menetapkan garis kemiskinan " ,
sehingga mereka " dapat membantu meningkatkan ( yang ) kemiskinan (
situasi )”. Ia juga melaporkan bahwa
di Hong Kong , " intervensi kebijakan ( seperti transfer pajak dan bantuan
sosial ) dapat menurunkan tingkat kemiskinan ... ... ( untuk ) 15,2 % " .
Namun meski begitu , " Hong Kong tidak peringkat sangat baik setelah
pembayaran kesejahteraan datang ke dalam persamaan , dengan hanya AS ( 17,4
persen ) topping 15,2 persen dari penduduk kota yang tetap berada di bawah
garis kemiskinan”.
Bagaimana kemudian
membandingkan Singapura ? Apa yang bisa kita garis kemiskinan menjadi , dan
dengan bantuan keuangan remeh yang diberikan oleh pemerintah pada S $ 2,22 per
hari , berapa banyak apakah itu membawa tingkat kemiskinan turun masuk akal ? Apa itu Garis Kemiskinan
Di Singapura ?
Chan Chun Nyanyikan mengatakan pada tahun 2011 bahwa " skema bantuan biasanya mencakup persentil ke-20 bawah rumah tangga " . Jadi , adalah 20 % garis kemiskinan resmi dirasakan oleh pemerintah ? Jika demikian , apakah ini 20 % mencerminkan tingkat aktual kemiskinan di Singapura? Kami benar-benar tidak perlu melakukan terlalu banyak menebak . Pada tahun 2011 , Jacqueline Loh , yang merupakan pusat direktur di Lien Centre for Social Innovation , mengatakan bahwa , " Sementara Singapura tidak memiliki garis kemiskinan resmi ... telah diperkirakan bahwa keluarga empat akan membutuhkan S $ 1.700 untuk menutupi biaya dasar hidup , tapi S $ 2.500-3.000 / bulan untuk memenuhi " inklusi sosial " tingkat pendapatan”. Dia juga memperkirakan bahwa pada tahun 2007 / 08 , " di bawah garis kemiskinan resmi yang paling konservatif dari S $ 1,500 " , akan ada "kelima bawah penuh rumah tangga mengelola pada hakekatnya kurang dari tingkat inklusi sosial pendapatan . " Ini berarti bahwa garis kemiskinan Singapura akan berada di 25 % , jauh lebih tinggi dari Hong Kong . Tapi itu pada tahun 2011 . Bagaimana mendekati jaman sekarang ?
Chan Chun Nyanyikan mengatakan pada tahun 2011 bahwa " skema bantuan biasanya mencakup persentil ke-20 bawah rumah tangga " . Jadi , adalah 20 % garis kemiskinan resmi dirasakan oleh pemerintah ? Jika demikian , apakah ini 20 % mencerminkan tingkat aktual kemiskinan di Singapura? Kami benar-benar tidak perlu melakukan terlalu banyak menebak . Pada tahun 2011 , Jacqueline Loh , yang merupakan pusat direktur di Lien Centre for Social Innovation , mengatakan bahwa , " Sementara Singapura tidak memiliki garis kemiskinan resmi ... telah diperkirakan bahwa keluarga empat akan membutuhkan S $ 1.700 untuk menutupi biaya dasar hidup , tapi S $ 2.500-3.000 / bulan untuk memenuhi " inklusi sosial " tingkat pendapatan”. Dia juga memperkirakan bahwa pada tahun 2007 / 08 , " di bawah garis kemiskinan resmi yang paling konservatif dari S $ 1,500 " , akan ada "kelima bawah penuh rumah tangga mengelola pada hakekatnya kurang dari tingkat inklusi sosial pendapatan . " Ini berarti bahwa garis kemiskinan Singapura akan berada di 25 % , jauh lebih tinggi dari Hong Kong . Tapi itu pada tahun 2011 . Bagaimana mendekati jaman sekarang ?
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah Anda berpikir
lebih perlu dilakukan? Apakah
Anda pikir itu benar bahwa
meskipun kita adalah negara
terkaya di dunia, tetapi ada
28% orang Singapura yang hidup dalam kemiskinan pada tahun 2013?
Apakah Anda pikir pemerintah perlu
berbuat lebih banyak? Atau sebenarnya, menurut Anda pemerintah ini akan
bersedia untuk berbuat lebih banyak?
Bahkan, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan bahwa, "jika saya bisa
mendapatkan lagi 10 milyarder untuk pindah ke Singapura dan mendirikan basis mereka di sini, koefisien Gini saya akan menjadi lebih buruk tapi saya pikir Singapura akan lebih baik, karena mereka akan membawa dalam bisnis, membawa peluang, membuka
pintu baru dan menciptakan
lapangan kerja baru, dan saya pikir itu adalah sikap yang kita harus
mendekati masalah ini. "
Apakah Anda berpikir bahwa ini adalah pendekatan
yang tepat untuk masalah ini, jika
tidak hanya memiliki ketimpangan
pendapatan kami meningkat,
proporsi Singapura miskin dan Singapura yang hampir tidak mampu untuk memiliki standar dasar hidup telah
meningkat?












Slot Game Online - JtmHub
BalasHapusOnline 안동 출장샵 casino Slots Games · Pragmatic 서산 출장샵 Play. The Slots 계룡 출장안마 Game. The Best. Slots. The Best. The Best. The Best. Slots. The Best. The Slots. 나주 출장마사지 The Best. 보령 출장샵 The Best. Slots. The